PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI BUDAYA TADARUS DAN SHALAT DHUHA BERJAMAAH DI SDN KETAWANGGEDE KOTA MALANG

  • Ayu Bulan Bidadari UIN Malang
Keywords: Education, Character Religious, Tadarus, Dhuha

Abstract

This study aims to describe the application of religious character education through tadarus culture and congregational dhuha prayer to students at SDN Ketawanggede Malang City. Religious character education is an attempt to form behavior that is obedient to the teachings of the religion he adheres to. Religious character education in this study through two habits, namely tadarus culture and dhuha prayer in congregation. Religious character education is important as a strategy to form good individuals, with noble character, and in accordance with applicable norms. This study uses descriptive qualitative research methods. Data collection techniques used include interviews, observation, and documentation. The results showed that the implementation of religious character education through tadarus culture and congregational dhuha prayer was good, it just needed to be rehabilitated and increase students' awareness regarding the importance of such habituation. The application of religious education through tadarus culture is carried out every day before the learning process begins, while the congregational dhuha prayer is carried out every Friday morning before the learning activity process.

Abstrak

Penelitian ini dilakukan bertujuan mendeskripsikan penerapan pendidikan karakter religius melalui budaya tadarus dan shalat dhuha berjamaah pada siswa di SDN Ketawanggede Kota Malang. Pendidikan karakter religius merupakan suatu usaha untuk membentuk perilaku yang patuh dengan ajaran agama yang dianutnya. Pendidikan karakter religius pada penelitian ini melalui dua pembiasaan, yaitu budaya tadarus dan shalat dhuha berjamaah. Pendidikan karakter religus ini penting sebagai strategi untuk membentuk individu yang baik, berakhlak mulia, serta sesuai dengan norma yang telah berlaku. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskrptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendidikan karakter religius melalui budaya tadarus dan shalat dhuha berjamaah sudah baik, hanya saja perlu pembiasaan kembali serta peningkatan kesadaran peserta didik terkait pentingnya pembiasaan tersebut. Penerapan pendidikan religius melalui budaya tadarus dilaksanakan setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, sedangkan untuk shalat dhuha berjamaah dilaksanakan setiap hari jumat pagi sebelum proses kegiatan pembelajaran.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Gunawan, H. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Alfabeta.

Hamid, S., & dkk. (2010). ”Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”, Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Puskur Balitbang Kemendiknas.

Khalillurhahman. (2015). Bertambah Kaya & Berkah dengan Shalat Dhuha. Kawah Media.

Muhaimin. (2012). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Rajawali Pres.

Mujab. (2019). Madrasatul Quran: Keutamaan Tadarus Al-Quran. Mqtebuireng.Mustofa, I. (2020). Shalat Dhuha Dulu, Yuk! Berjuta Berkah Dhuha Untuk Muslimah. Diva Press.

Zainal, Z. (2012). The Ultimate Power Of Shalat Dhuha. Kawah Media.Zamakhsyari. (2016). Tadarus Al-Quran: Urgensi, Tahapan, dan Penerapannya. Jurnal Darmawangsa, 1(1). https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/almufida/article/download/103/98

Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Kencana Perdana.

PlumX Metrics

Published
2022-06-15