ANALISIS DRAMATURGI GURU PENJUAL PUPUK BERSUBSIDI DALAM PRESPEKTIF ERVING GOFFMAN

  • Mohamad Sabilli Firman Syah
Keywords: Guru, Teori Dramaturgi, Erving Goffman, Sosial

Abstract

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze and describe the social life of a teacher who has a
business as a seller of subsidized fertilizer in the perspective of dramaturgy theory
proposed by Erving Goffman. This research uses descriptive qualitative method with the
type of case study research. Collecting data through direct interviews with relevant
informants and documentation carried out at schools and at the informants' homes. Data
analysis used the Milles and Huberman model with three steps, namely data reduction,
data presentation, and drawing conclusions. The results of this study explain that
according to the dramaturgical theory analysis, a teacher's social life is divided into: 1)
Front stage: A teacher who is known to have a firm and wise attitude at school, because of
his attitude the teacher has been a headmaster for 12 years. 2) Back stage: The teacher's
social life is known as a simple person, relaxed in dress, and highly respects etiquette
towards people. 3) Outside: The teacher is very persistent in entrepreneurship so he has
several businesses at home.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskripsikan kehidupan sosial
seorang guru yang memiliki usaha sebagai penjual pupuk bersubsidi dalam prespektif
teori dramaturgi yang dikemukakan oleh erving Goffman. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengambilan data melalui
wawancara secara langsung dengan informan terkait dan dokumentasi yang dilakukan di
sekolah dan di rumah informan. Analisis data menggunakan model Milles and Huberman
dengan tiga ;angkah yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
dari penelitian ini menjelaskan sesuai dengan analisis teori dramaturgi kehidupan sosial
seorang guru terbagai menjadi : 1) Front stage : Seorang guru yang dikenal memiliki sikap
yang tegas dan bijaksana di sekolah,karena sikapnya itu guru tersebut pernah menjadi
kepala sekolah selama 12 tahun. 2) Back stage : Kehidupan sosial guru tersebut dikenal
sebagai pribadi sederhana, santai dalam berpakaian, dan sangat menjunjung tinggi tata
krama terhadap orang. 3) Outside : Guru tersebut sangat gigih berwirausaha sehingga
memiliki beberapa usaha dirumahnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

REFERENSI

(Kemendiknas), K. P. N. (2012). Bahan Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan.

Bahan Pelatihan dan Pengembangan Kurikulum.

Asmani. (2013). Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Diva Press.

Darajat, Z. (2012). Kepribadian Guru. Bulan Bintang.

Ekosiswoyo, R. (2007). Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif kunci pencapaian kualitas pendidikan. Ilmu Pendidikan, 14(2).

Fatimah, Djailani, K. (2015). KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMA NEGERI 1. Administrasi Pendidikan,

(4).

Fitri, A. (2015). Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto Di Media Sosial. Jurnal Interaksi,

(1).

Goodman, G. R. dan D. J. (2012). Teori Sosiologi Modern. Kencana Prenada Media Group.

Harrison, H., Birks, M., Franklin, R., and Mills, J. (2017). Case Study Research: Foundations and Methodological Orientations.

Hartomo, R. (2012). Perbedaan sikap terhadap tata krama jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota.

Kholis, M. N. (n.d.). View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk. 1–13.

Lafendry, F. (2020). Kualifikasi dan Kompetensi Guru dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam (2020), 3.

Lumentut, G. F., Kerja, M., Di, A., Lembaga, L. P. M., Mahasiswa, P., Unsrat, I., Febrina, G., Pantow, J. T., & Waleleng, G. J. (2017). POLA KOMUNIKASI PEMIMPIN ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA ANGGOTA DI LPM (LEMBAGA PERS MAHASISWA) INOVASI UNSRAT. VI(1).

Mudjiarto, A. W. (2016). Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan. Graha Ilmu.

NK, R. (2014). Masalah Pengajaran Sebagai Suatu System. Bina Aksara. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Pendidikan Nasional.

(2005).

Prasetya, F. I. (2019). Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran IPS Di SMP Negeri 7 Kota Pasuruan

(Analisis Sosisologi Dengan Pendekatan Dramaturgi Erving Goffman). UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Sanjaya, W. (2012a). Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembanagan Kurikulum Tingat Satuan pendidikan (KTSP). Kencana.

Sanjaya, W. (2012b). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana.

Saud. (2013). Pengembangan Profesi Guru. Alfabeta.

Sudjana, N. (2013). Pedoman Praktis Mengajar. Dermaga.

Sukayat, Y., Supyandi, D., Judawinata, G., & Setiawan, I. (2019). Orientasi Petani Bertani di Lahan Kering Kasus di Desa Jingkang Kecamatan Tanjung Medar Kabupaten

Sumedang. Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, 7(2).

https://doi.org/10.35138/paspalum.v7i2.146

Suko Widodo. (2012). Anatomi dan Perkembangan Teori Sosial. Aditya Media Publishing.

Suneki, & Haryono. (2017). Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial. Civis, 2(2).

Suryana. (2017). Kewirausahaan Kiat Proses Dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat.

Susanto, H. (2020). Buku Profesi Keguruan. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

Suwandi, B. dan. (2013). Memahami PENELITIAN KUALITATAIF. Rineka Cipta.

Usman. (2012). Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya.

PlumX Metrics

Published
2022-10-25