Psikologi Perempuan Dewasa Awal Pasca Perceraian

  • Salsabila Herlany UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Keywords: psikologi; pasca perceraian; perempuan dewasa awal.

Abstract

Perceraian merupakan sesuatu permasalahan yang umum ditemukan

dimasyarakat, banyaknya pasangan yang menyelesaikan masalah keluarga

dengan bercerai menyebabkan tingginya angka perceraian di Indonesia. Salah

satu penyebabnya adalah menikah pada usia remaja yang menimbulkan

banyak dampak negatif khususnya pada perceraian pasangan muda. Pasalnya

pernikahan pada usia remaja menyebabkan seorang anak, khususnya

perempuan, harus menanggung beban berat. Kemudian apabila terjadi

perceraian, perempuan tersebut akan menginjak usia dewasa awal dimana pada

usia tersebut seseorang baru akan memilih jalan hidup dengan berkarir atau

melakukan pernikahan. Hal tersebut tentunya akan sangat berpengaruh pada

kondisi psikologi perempuan tersebut pasca perceraianya. Artikel ini bertujuan

untuk mengetahui kondisi psikologi perempuan dewasa awal pasca perceraian

serta upaya apa yang dilakukan perempuan tersebut untuk mengatasinya.

Artikel ini menggunakan jenis penelitian field research yaitu penelitian

dengan menggunakan data wawancara, dan observasi sebagai data utamanya.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa semua perempuan dewasa awal yang

mengalami perceraian, pernah merasakan stressor psikososial. Akan tetapi,

dikarenakan beratnya beban yang mereka tanggung, menyebabkan mereka

tidak dapat beradaptasi dengan cepat sehingga menimbulkan gejala negatif

pada psikologi mereka. Walaupun demikian mereka mempunyai manajemen

atau cara masing-masing agar terlepas dari gangguan psikologi, sehingga

mereka dapat beradaptasi dan menjalani kehidupan yang jauh lebih baik.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2022-04-17
How to Cite
Herlany, Salsabila. 2022. “Psikologi Perempuan Dewasa Awal Pasca Perceraian”. Sakina: Journal of Family Studies 6 (2). https://doi.org/10.18860/jfs.v6i2.1365.