Ekokulturalisasi Batik: Proyeksi Perkuatan Budaya dan Pasar dalam ASEAN Economic Community

  • Hilwin Nisa’ Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Keywords: Ekokulturalisasi batik, pemasaran, ASEAN Economic Community

Abstract

The presence of ASEAN Economic Community (AEC) in 2015 which resulted in a free market requires Indonesia to have a particular product that can be used as a flagship product and compete in marketing world. Seeing the beauty of Batik potential demanding by consumers both inside and outside the country, Batik eco-culture becomes the perfect solution to deal with the AEC, which will begin in 2015. The next thing to do is to strengthen batik marketing by making strategic steps that have been recommended in accordance with the pillars of the AEC Blueprint 2015.

Hadirnya ASEAN Economic Community (AEC) 2015 yang berakibat pada pasar bebas mengharuskan Indonesia untuk mempunyai produk tertentu yang dapat dijadikan sebagai produk andalan dan mampu bersaing di dunia pasar. Melihat potensi batik yang keindahannya diminati oleh para konsumen baik dalam maupun luar negeri, maka ekokulturalisasi batik menjadi solusi yang tepat untuk menghadapi AEC yang dimulai tahun 2015 mendatang. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memperkuat pemasaran batik dengan melakukan langkah-langkah strategis sesuai dengan yang telah direkomendasikan dalam pilar AEC Blueprint 2015.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2018-02-24
How to Cite
Nisa’, H. (2018). Ekokulturalisasi Batik: Proyeksi Perkuatan Budaya dan Pasar dalam ASEAN Economic Community. LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya, 3(2). https://doi.org/10.1234/lorong.v3i2.107
Section
Author Guideline and Template