Mimikri dalam Puisi Andai Aku Pejabat Negara Karya Sosiawan Leak (Kajian Sastra Poskolonial)

  • Budi Cahyono Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Ratnawati Ratnawati Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Keywords: Poskolonial, Mimikri, Puisi Andai Aku Pejabat Negara Karya Sosiawan Leak

Abstract

This research aims to reveal the forms of mimicry contained in the poem “Andai Aku Pejabat Negara” by Sosiawan Leak. The subject of this research is a title of poetry taken from the anthology of Wathathitha poetry by Sosiawan Leak. Data collection is done with a note-taking technique. Readings are carried out repeatedly in order to find the main content or ideas contained in stories that contain images of mimicry in postcolonial studies. Data were analyzed by qualitative descriptive analysis. Mimicry carried out by politician is seen in the policies that colonize. It can be seen and examined in its contents about the author’s criticism of the reality of the ruler. In addition, mimicry also appears in lifestyle, politics and luxury. In the fifth section, luxury, authoritarianism and weapons as political tools can be said to be a form of mimicry carried out by the authorities. The form of mimicry can also be a lifestyle reflected in the sixth section. Where tourism activities can also be said to imitate colonial culture. Namely the existence of historical evidence carried out by the colonial to colonize and exploit an area and make tourism for a colony to cover up its cruelty. The Mimicry in fact has been polishing the colonialism more complicated. So that mimicry has become a postcolonial slogan.

Penelitian ini bertujuan mengungkap bentuk-bentuk mimikri yang terdapat dalam puisi Andai Aku Pejabat Negara karya Sosiawan Leak. Subjek penelitian ini adalah satu judul puisi yang diambil dari antologi puisi Wathathitha karya Sosiawan Leak. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca-catat. Pembacaan dilakukan secara berulang-ulang guna menemukan isi atau gagasan pokok yang terdapat dalam cerita yang mengandung gambaran mimikri dalam kajian poskolonial. Data dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Mimikri yang dilakukan oleh pejabat tampak pada kebijakan yang menjajah. Hal itu dapat dilihat dan dicermati pada isinya tentang kritik penulis atas realitas penguasa. Selain itu, mimikri juga tampak pada gaya hidup, politik, dan kemewahan. Pada bait kelima, kemewahan, otoriter dan senjata sebagai alat politik dapat dikatakan sebagai bentuk mimikri yang dilakukan oleh penguasa. Bentuk mimikri juga dapat berupa gaya hidup yang tercermin dalam bait keenam. Dimana kegiatan wisata juga dapat dikatakan meniru budaya kolonial. Yakni adanya bukti sejarah yang dilakukan oleh kolonial untuk menjajah dan mengeksploitasi suatu daerah dan menjadikan wisata bagi sebuah tempat jajahannya untuk menutupi kekejamannya. Mimikri nyatanya telah memoles paham kolonial semakin rumit. Sehingga mimikri telah menjadi slogan poskolonial.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2018-12-25
How to Cite
Cahyono, B., & Ratnawati, R. (2018). Mimikri dalam Puisi Andai Aku Pejabat Negara Karya Sosiawan Leak (Kajian Sastra Poskolonial). LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya, 7(1), 65-76. https://doi.org/10.1234/lorong.v7i1.225
Section
Author Guideline and Template