Pendidikan Pesantren Sholihun Likulli Zaman Wa Makan

  • Tina Siska Hardiansyah Kepala Bidang Penerbitan LKP2M Periode 2011
Keywords: Pendidikan, Pesantren, Global

Abstract

Indonesian education today has been far from the goal tafaqquh fi ad-deen. Instead various educational institutions became one machine controller protégé life and led them to become man who stuck by worldly materialism and spirituality increasingly away from the soul, not to mention the Islamic world. Not a bit of boarding school education that has been washed away global education bring their students to be human beings with bodies without mind, without critical power and creativity. Everything has been programmed, uniform and standardized. Therefore, Boarding schools must restore educational purposes; tafaqquh Fi ad-din to print generation of intelligent and virtuous character.

Pendidikan Indonesia hari ini telah jauh dari tujuan tafaqquh fi ad-diin. Sebaliknya berbagai lembaga pendidikan justru menjadi satu mesin pengendali kehidupan anak didik dan menggiring mereka untuk menjadi insan yang terpasung oleh materialisme duniawi dan kian jauh dari ruh spiritualitas, tak terkecuali dunia pesantren. Tidak sedikit pendidikan pesantren yang telah jauh terbawa arus pendidikan global yang membawa anak didiknya untuk menjadi manusia-manusia dengan tubuh-tubuh tanpa pikiran, tanpa daya kritis dan kreativitas. Semuanya telah diprogram, diseragamkan dan distandardisasi. Oleh karenanya, Pesantren harus mengembalikan tujuan pendidikan; tafaqquh fi ad-din untuk mencetak generasi yang cerdas dan berbudi pekerti.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2019-04-15
How to Cite
Hardiansyah, T. (2019). Pendidikan Pesantren Sholihun Likulli Zaman Wa Makan. LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya, 3(1). https://doi.org/10.1234/lorong.v3i1.238
Section
Author Guideline and Template