Patronasi Ustaz dan Ustazah dalam Pendidikan: Studi Kasus Ketimpangan Peran Kalangan Pengajar Lembaga Pendidikan Al-Quran Wardatul Ishlah

  • Mukhammad Rudi Habibie Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Keywords: Patronasi, Ketimpangan Peran, Pengajar, Wardatul Ishlah

Abstract

Patronage from ustaz and ustazah in al-Quran Educational Institutions of Wardatul Ishlah investigated to digging the meaning of gender phenomenon in public spaces. The reason of ustaz domination assessed more than ustazah explored thoroughly. Case study on role imbalance of teacher do with a qualitative approach. Interviews were conducted in this study to understand the views and perceptions of the teachers about ustaz and ustazah role imbalance. Observations on life in the institute also conducted to understand empirical data of sustainable education. Thus, documentation is researcher supporting data to understand the reality of ustaz and ustazah patronage. The results of this study explained the role imbalance legitimized by religious histority. That’s positioning the man as the front man. So, ustazah be the subordinate. Social legitimacy arose because society views taboo if women appeared and dominated in Wardatul Ishlah public space. Thus, psychological legitimacy clarified that ustazah often indecisive, especially to decide a case.

Patronasi ustaz dan ustazah di Lembaga Pendidikan al-Quran Wardatul Ishlah diselidiki dengan tujuan menggali makna fenomena gender di ruang publik. Alasan dominasi ustaz yang dinilai lebih banyak dari pada perempuan dieksplorasi dengan teliti. Studi kasus terhadap ketimpangan peran pada kalangan pengajar dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Wawancara dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui pandangan dan persepsi para pengajar mengenai timpangnya peran ustaz dan ustazah. Observasi terhadap kehidupan di lembaga juga dilaksanakan untuk mengetahui data empiris keberlangsungan pendidikan. Kemudian dokumentasi menjadi data pendukung peneliti untuk memahami realitas patronasi ustaz dan ustazah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa timpangnya peran kalangan pengajar dilegitimasi oleh historisitas agama. Yaitu memosisikan laki-laki sebagai orang terdepan. Sehingga ustazah menjadi kaum yang tersubordinasi. Legitimasi sosial muncul karena masyarakat memandang tabu perempuan yang muncul dan mendominasi di ruang publik Wardatul Ishlah. Lalu legitimasi psikologis menegaskan bahwa ustazah sering bimbang, terutama untuk memutuskan sebuah perkara.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2018-02-23
How to Cite
Habibie, M. (2018). Patronasi Ustaz dan Ustazah dalam Pendidikan: Studi Kasus Ketimpangan Peran Kalangan Pengajar Lembaga Pendidikan Al-Quran Wardatul Ishlah. LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya, 5(1). https://doi.org/10.1234/lorong.v5i1.88
Section
Author Guideline and Template