Obat Penunda Mestruasi untuk Malam Pertama Perspektif Madzhab Syafi’i

  • Muhammad Asyif Ali
Keywords: Menstruasi, Obat Penunda Menstruasi, Malam Pertama, Aktivitas Seksual

Abstract

Menstruation is the nature of a woman. Women who are menstruating are forbidden to pray, fast, read, and
touch the Qur’an, enter mosques, i’tikaf, tawaf, divorce, and have sex. However, in the current era, drugs for
delaying menstruation have been found. So that the woman can carry out worship, without worrying about
having menstruation. The use of menstruation-delaying drugs for Hajj and fasting in previous studies has
been allowed, but studies on the use of menstrual-delaying drugs for the first night for married couples are
still minimal. This study finds out how the limitations of sexual activity during menstruation for brides and
know how to use drugs to delay menstruation. The type of research used is library research. The results found
include: First, the limitations of sexual activity during menstruation for the bride and groom according to a
strong opinion (ashoh) stating that the wife’s body parts that must be avoided during menstruation are the
limbs between the knees and the navel. Second, the use of menstruation-delaying drugs is allowed by fulfilling
the conditions. [1] Not bad (negative impact), [2] does not cause infertility, [3] Intended to worship, and [4]
Must get permission from the husband.

Menstruasi merupakan tabiat seorang perempuan. Perempuan yang mengalami menstruasi
diharamkan untuk melakukan salat, puasa, membaca dan menyentuh Al-Qur’an, memasuki
masjid, i’tikaf, tawaf, talak dan berhubungan intim. Namun, pada era sekarang telah
ditemukan obat penunda menstruasi. Sehingga perempuan tersebut dapat menjalankan
ibadah, tanpa rasa khawatir mengalami menstruasi. Penggunaan obat penunda menstruasi
untuk haji dan puasa pada penelitian sebelumnya telah diperbolehkan, namun kajian
penggunaan obat penunda menstruasi untuk malam pertama bagi pasangan suami istri masih
minim untuk dikaji. Penelitian ini mengetahui bagaimana batasan-batasan aktivitas seksual
ketika menstruasi bagi pengantin dan mengetahui bagaimana hukum penggunaan obat
penunda menstruasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Hasil
yang ditemukan meliputi: : Pertama, Batasan-batasan aktivitas seksual ketika menstruasi
bagi pengantin menurut pendapat yang kuat (ashoh) menyatakan bahwa anggota tubuh
istri yang harus dijauhi saat menstruasi adalah anggota tubuh antara lutut dan pusar. Kedua,
Penggunaan obat penunda menstruasi diperbolehkan dengan memenuhi syarat. [1] Tidak
madarat (berdampak negatif), [2] tidak menyebabkan kemandulan, [3] Diniatkan untuk
beribadah dan [4] Harus mendapatkan izin dari suami.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2021-12-30
How to Cite
Ali, M. (2021). Obat Penunda Mestruasi untuk Malam Pertama Perspektif Madzhab Syafi’i. LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya, 8(2), 159 - 172. https://doi.org/10.1234/lorong.v8i2.943
Section
Author Guideline and Template