Dampak Covid-19 Terhadap Standar Minimum Penilaian Pembelajaran di Kurikulum (K-13)

  • Windarto Windarto
Keywords: Pandemi Covid-19, Esensial Kurikulum 2013, Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Abstract

The Covid-19 pandemic has changed the stability of countries in the world, including in Indonesia, where
various sectors of life are exposed, starting from the economy, social, health, and education. Education with the
essential Kurikulum 2013 (K-13) had to be carried out through an online learning system from their respective
homes with the help of technological devices. The two policies of the Minister of Education and Culture in the
form of Circular Letter Number 4 of 2020 regarding the implementation of education during the Covid-19
period and the Decree of the Minister of Education and Culture Number 719/P/2020 concerning Guidelines
for Curriculum Implementation in Education Units in Special Conditions serve as educational guidelines in
which there is relaxation and flexibility in it. This study focuses on collecting and building data regarding the
minimum standards of learning assessment in the essential Kurikulum 2013 (K-13). This research method is
descriptive qualitative with a library research approach. Data collection system by accommodating, reading,
recording, and processing various reading literature. The results show that the minimum standard of learning
assessment is derived from the essence of the policies of the Minister of Education and Culture such as teachers
are not burdened with completing the K-13 curriculum achievements in normal times, the substance of
learning gives meaning and life skills to students, learning assessment is not in the form of numbers but rather
a qualitative description of achievement of competence in students. Thus, an effective assessment technique is
portfolio assessment and self-assessment which is dominant in the affective domain rather than psychomotor
and cognitive.

Pandemi Covid-19 telah merubah stabilitas negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia
yang mana berbagai sektor kehidupan terpapar mulai dari ekonomi, sosial, kesehatan, dan
pendidikan. Pendidikan dengan kurikulum 2013 (K-13) esensial terpaksa harus dilakukan
melalui sistem pembelajaran daring dari rumah masing-masing dengan bantuan perangkat
teknologi. Dua kebijakan Mendikbud berupa Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
pelaksanaan pendidikan di masa Covid-19 dan keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi khusus
menjadi pedoman pendidikan yang mana terdapat relaksasi dan fleksibilitas di dalamnya.
Penelitian ini berfokus pada pengumpulan dan bangunan data mengenai standar minimum
Penilaian Pembelajaran Di Kurikulum 2013 (K-13) esensial. Metode penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif dengan pendekatan library research. Sistem pengumpulan data dengan
cara mengakomodasi, membaca, mencatat serta mengolah berbagai literatur bacaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa standar minimum penilaian pembelajaran diturunkan dari
esensi kebijakan-kebijakan Mendikbud seperti guru tidak dibebani untuk menuntaskan
capaian kurikulum K-13 di masa normal, substansi pembelajaran memberi makna dan
kecakapan hidup pada siswa, penilaian pembelajaran tidak berupa kuantitas angka
melainkan deskripsi kualitatif tentang ketercapaian kompetensi dalam diri siswa. Dengan
demikian teknik penilaian yang efektif dilakukan adalah penilaian portofolio, dan penilaian
diri yang mana dominan ke ranah afektif dari pada psikomotorik dan kognitif.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2021-12-31
How to Cite
Windarto, W. (2021). Dampak Covid-19 Terhadap Standar Minimum Penilaian Pembelajaran di Kurikulum (K-13). LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya, 9(2), 93 - 105. https://doi.org/10.1234/lorong.v9i2.951
Section
Author Guideline and Template