ANALISIS PERUNDUNGAN DALAM AL-QUR’AN (Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu)

  • Churotun Ainun Nadhifah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Rizka Amaliah M.Pd. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Keywords: Perundungan; Talmiz; Semantik Toshihiko Izutsu.

Abstract

Dewasa ini, perundungan kian menjamur dalam kehidupan sehari-hari. Perundungan sudah ada sejak zaman para nabi. Peristiwa tersebut dapat terjadi karena adanya sebuah interaksi. Sebagai manusia yang bersifat makhluk sosial, akan memberikan peluang terjadinya perundungan. Selain itu, yang lebih menyedihkan adalah banyak orang yang memahami bahwa perbuatannya adalah hal yang tidak baik, namun tetap dilakukan dengan alasan karena lumrah terjadi dan menganggap hal tersebut sebagai lelucon. Untuk mengungkap makna perundungan secara utuh maka dalam tulisan ini, penulis berusaha untuk mengkaji term perundungan dalam Al-Qur’an yaitu menggunakan kata talmiz. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan model penelitian kepustakaan (library research). Tulisan ini berusaha mengkaji term perundungan yang ada dalam Al-Qur’an yaitu kata talmiz, dan penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan linguistik (lughawi). Sumber data primer yang dipakai oleh peneliti adalah Al-Qur’an sedangkan data sekunder berupa buku, kitab tafsir, artikel, dan aplikasi yang terkait dengan tema penelitian. Penulis menggunakan teknik analisis linguistik dengan teori semantik perspektif Toshihiko Izutsu, yakni menggali, menganalisis mendalami, serta menelaah makna bahasa Al-Qur’an yang dikorelasikan dengan penggunaan bahasa itu sendiri pada masa pra Qur’an, ketika turunnya Al-Qur’an dan post Qur’an. Dari makna tersebut, selanjutnya dicari relasi antar ayat dan antar konsep sehingga membentuk pengertian konsep yang utuh.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2024-03-06