IMPLEMENTASI FILOSOFI GUSJIGANG SEBAGAI PENANAMAN NILAI KARAKTER PADA PESERTA DIDIK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI

  • Aulia Rahma Putri Wardani Institut Agama Islam Negeri Kudus
  • Yusuf Falaq Institut Agama Islam Negeri Kudus
Keywords: Gusjigang Philosophy, Application of Character Values, Social Sciences Learning

Abstract

Instilling character values in students is very important, especially to regulate the behavior of students while in the madrasah and outside the madrasah environment. The cultivation of character values can also be conveyed through local wisdom in each area such as one of them, namely gusjigang. The development of time makes the current generation less understanding about the philosophy of gusjigang. Therefore, through the gusjigang philosophy, researchers make the character values contained in local wisdom to be applied in learning. This study uses a qualitative approach, where data is obtained based on field facts about the application of character values in tahfidz class students applied by teachers through habituations in madrasah which are then applied by students when in madrasah and outside madrasah. While the application of gusjigang character values is applied by teachers in accordance with the division of 3 values, namely gus character values, ji character values, and gang character values, where each value has its own habits in MTs Negeri 1 Kudus and MTs Negeri 2 Kudus.

ABSTRAK

Penanaman nilai karakter pada peserta didik sangat dipentingkan terlebih untuk mengatur perilaku peserta didik saat berada di madrasah dan luar lingkungan madrasah. Penanaman nilai karakter juga dapat disampaikan melalui kearifan lokal di daerah masing-masing seperti salah satunya yaitu gusjigang. Perkembangan waktu membuat generasi sekarang kurang memahami tentang filosofi gusjigang. Oleh karena itu, melalui filosofi gusjigang peneliti menjadikan nilai-nilai karakter yang termuat dalam kearifan lokal tersebut untuk diterapkan dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yangmana data diperoleh berdasarkan fakta lapangan tentang penerapan nilai karakter pada peserta didik kelas tahfidz diterapkan oleh guru melalui pembiasaan-pembiasaan di madrasah yang kemudian diterapkan oleh peserta didik pada saat di madrasah dan di luar madrasah. Sedangkan penerapan nilai karakter gusjigang diterapkan oleh guru sesuai dengan pembagian 3 nilai, yaitu nilai karakter gus, nilai karakter ji, dan nilai karakter gang, yangmana masing-masing nilai memiliki pembiasaan-pembiasaan sendiri di MTs Negeri 1 Kudus dan MTs Negeri 2 Kudus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Haryanto, S. (2012). Spektrum Teori Sosial: Dari Klasik Hingga Postmodern (M. Sandra & Rina (eds.)). Ar-Ruzz Media.

Herimanto. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. PT. Bumi Aksara.

Jarkawi. (2016). Pengembangan Manajemen Media Bimbingan dan Konseling Berbasis Local Genius (Konsep Pendidikan Berbasis Etnopedagogi Pada Ranah Bimbingan dan Koseling). Jurnal Konseling GUSJIGANG, 2(2), 173–181.

Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. In Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Aksara Baru.

Ma’ruf, J. (2012). Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. DIVA Press.

Maharromiyati, & Suyahmo. (2016). Pewarisan Nilai Falsafah Budaya Lokal Gusjigang sebagai Modal Sosial di Pondok Pesantren Entrepreneur Al Mawaddah Kudus. Journal Of Educational Social Studies, 5(2), 163–172.

Presiden Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Rahmawati, M., Isawati, & Musa, P. (2021). Kearifan Lokal Gusjigang sebagai Sumber Penanaman Nilai-Nilai Karakter di MAN 2 Kudus. Jurnal Candi, 21(2), 11–28.

Rahyono, F.X. (2009). Kearifan Budaya dalam Kata. Wedatama Widyasastra.

Said, N. (2014). Spiritual Enterprenership Warisan Sunan Kudus: Modal Budaya Pengembangan Ekonomi Syari’ah Dalam Masyarakat Pesisir. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, 2(2), 226–242.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sulaswari, M., Nur, D. M. M., & Karim, A. (2021). Teori Sosial Budaya dalam Kajian Ilmu Islam Terapan. Al-Qalam Media Lestari.

Suprayogo, I. (2011). Hubungan Antara Pergruan Tinggi dan Pesantren. UIN Malang Press.

Susilaningtiyas, D. E., & Falaq, Y. (2021). Internalisasi Kearifan Lokal Sebagai Etnopedagogi: Sumber Pengembangan Materi Pendidikan Ips Bagi Generasi Millenial. Sosial Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan IPS, 01(02), 45–52. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPIPS/article/view/49391

Susilaningtiyas, D. E., & Falaq, Y. (2022). Sumber belajar IPS berbasis ethnopedadogy. JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan …, 9(1), 18–30. https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo/article/view/43931

Sutyitno, I. (2012). Pengembangan Pendidikan Karakter Dan Budaya Bangsa Berwawasan Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(1), 1–13. http://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/1316/1094

Tafsir, A. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam. PT. Remaja Rosdakarya.

PlumX Metrics

Published
2023-12-29