EKSISTENSI KEBUDAYAAN TERBANG GANDUL MASYARAKAT DESA WATUAGUNG KABUPATEN PASURUAN

  • Achmad Dhohirrobbi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Bella Izzatun Nafsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Saiful Amin Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Keywords: Tradition, Culture, Terbang Gandul

Abstract

Terbang Gandul, a cultural tradition in Watuagung Village, Pasuruan Regency, is currently on the brink of extinction. This research aims to illuminate the origins, conditions, and implementation of the Terbang Gandul culture in Watuagung Village, Pasuruan Regency, Indonesia, utilizing a descriptive qualitative approach. Interview sheets and observation sheets serve as the primary research instruments for data collection, involving semi-structured interviews and passive participant observation. The interviews, conducted with various sources, including the Head of Watuagung Village, two Terbang Gandul artists, and cultural observers, offer valuable insights. The research findings reveal that Terbang Gandul played a pivotal role in spreading Islam in Watuagung Village and remains significant in sacred events. Additionally, the researchers discovered that Terbang Gandul artists, on average, are now entering old age. Over time, this cultural practice has been embraced by the people of Watuagung Village and continues to be preserved by practitioners of the Terbang Gandul art.

ABSTRAK

Terbang Gandul merupakan salah satu bentuk kebudayaan di Desa Watuagung, Kabupaten Pasuruan, Indonesia yang saat ini kondisinya hampir punah. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asal usul, kondisi, serta pelaksanaan kebudayaan Terbang Gandul yang ada di Desa Watuagung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan berupa lembar wawancara dan lembar observasi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dan observasi partisipasi pasif. Wawancara dalam pengumpulan data dilakukan kepada beberapa narasumber, yaitu Kepala Desa Watuagung, dua seniman Terbang Gandul, dan pengamat kebudayaan Desa Watuagung. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan Terbang Gandul merupakan kesenian khas daerah yang terdapat sholawat dengan diiringi tabuhan dari rebana. Kebudayaan ini berasal turun-temurun dari sesepuh Desa Watuagung yang berusaha untuk menyebarkan agama Islam, namun seiring berkembangnya zaman, kondisi kebudayaan Terbang Gandul saat ini jarang dilaksanakan, Usia dari seniman Terbang Gandul terbilang cukup tua, yang menunjukkan sepinya penerus bagi generasi muda sebagai pelestari kebudayaan Terbang Gandul.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif (P. Rapanna (ed.); I). CV. Syakir Media Press.

Agnes, V., Enick, K., Evita, P., Nurrahman, I., & Alfindo. (2023). Pentingnya Nilai-Nilai Pendidikan Ultikultural Dalam Masyarakat. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(2), 242–251.

Amaniyah, I. F. (2022). Upaya Penanaman Karakter Peduli Sosial Melalui Budaya Sekolah dan Pembelajaran IPS. Dinamika Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(2), 81–95.

Azahari, A. R. (2019). Kondisi Olahraga Tradisional Menyipet Dan Balogo Di Kota Palangka Raya. Jurnal Mediasosian : Jurnal Ilmu Sosial Dan Administrasi Negara, 2(1), 93–120. https://doi.org/10.30737/mediasosian.v2i1.204

Hafizah, N. (2023). Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Bangsa Indonesia. Journal of Creative Student Research (JCSR), 1(1), 37–41.

Hartatik, A., & Pratikno, A. S. (2023). Pudarnya eksistensi kesenian tradisional Ludruk akibat globalisasi budaya. CIVIS: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Pendidikan Kewarganegaraan, XII(2), 56–70. https://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/view/10623/7243

Hidayat, T., & Yuwita, N. (2020). Komunikasi Transendental Pada Terbang Gandul di Desa Watuagung Pasuruan dengan Teori Pendekatan Interaksionisme Simbolik. Jurnal Socia Logica, 3(July), 1–23.

Huberman, M. B. M. and A. M. (2014). Qualitative Data Analysis (3rd ed.). Sage.

Jenuri, E. (2023). Peranan Dan Eksistensi Walisongo Terhadap Penyebaran Agama Islam Dan Tradisi Di Tanah Jawa. AL BAYAN, Jurnal Pengembangan Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, III(1), 51–57.

Kistanto, N. H. (2017). Tentang Konsep Kebudayaan. Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2), 1–11. https://doi.org/10.14710/sabda.v10i2.13248

Maghfiroh, M. (2023). Nusantara Zaman Nabi Muhammad SAW. Tasamuh: Jurnal Studi Islam, 15(1), 137–151. https://doi.org/10.47945/tasamuh.v15i1.706

Mujib, A. (2021). Sejarah Masuknya Islam dan Keragaman Kebudayaan Islam di Indonesia. Dewantara, XI, 117–124.

Nahak, H. M. (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76. https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76

Nilasari, I. D. (2016). Potensi dan Pengembangan Wayang Suket Sebagai Objek Wisata Edukatif di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Seminar Nasional Pendidikan, 1, 57–62.

Ningsih, Y. E., & Rohman, A. (2018). Pendidikan Multikultural: Penguatan Identitas Nasional di Era Revolusi Industri 4.0. UNWAHA Jombang, 1(September), 44–50. http://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/snami/article/view/261

Simaremare, L. (2017). Perubahan Budaya Musik Dari Perspektif Teori Kebudayaan. Jurnal Seni Nasional Cikini, 1(1), 7–25. https://doi.org/10.52969/jsnc.v1i1.43

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (19th ed.). Alfabeta.

Suneki, S. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. CIVIS: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Pendidikan Kewarganegaraan, II(1), 307–321.

Yaqin, M. I., & Faris. (2022). Komunikasi Transendental Penganut Kapitayan dalam Peningkatan Kesadaran Spiritual. Jurnal Komunikasi Dan Media, 7(1), 15–29.

Yarli, D., Pusvivasari, L., Athoillah, M. A., Yarli, D., Pusvivasari, L., Athoillah, M. A., & Bogor, I. A. I. T. (2023). Fungsionalisasi Wakaf Tunai Bagi Penyelesaian Problema Kemiskinan Di Indonesia. Journal For Islamic Studies, 6(3), 519–534. https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v6i3.709.

PlumX Metrics

Published
2024-03-27