NU Againts Corruption: Analisis Pemikiran, Narasi dan Gerakan Anti Korupsi di Tubuh Organisasi Islam Nahdlatul Ulama

  • Muhammad Makhmuri
Keywords: Korupsi, Organisasi Kemasyarakatan, NU

Abstract

The practice of corruption in Indonesia, which becomes run-riot by the day, has opened public awareness about the
danger of corruption. Eradication of corruption that is carried out only by authorized institutions is not enough;
therefore, societies need synergy to create an anti-corruption culture. This article analyzes the role of societies to effort
the eradication of corruption. This article focuses on the thoughts, narratives, and anti-corruption actions built by the
Islamic society organization Nahdlatul Ulama. Anti-corruption ideas within NU came from the perspective of the
Kiai, which was manifested in various bahtsul masail studies and forums organized by Nahdiyyin. In the NU tradition,
Kiai has an essential role and are frequently agents of social engineering or social change in society. In addition to
being a social organization that upholds religious values, NU also always says NU’s national values by principled to
Pancasila and the 1945 Constitution. From NU’s perspective, corruption is a severe problem that must be faced and
fought seriously. Narratives and anti-corruption actions within NU can also be seen through various campaigns and
agendas carried out by Nahdiyyin, both individually and collectively.

Praktek korupsi di Indonesia yang kian hari kian menggurita, membuka kesadaran masyarakat
tentang bahaya korupsi. Upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang
saja tidaklah cukup, oleh karena itu dibutuhkan sinergitas masyarakat dalam mengupayakan
budaya antikorupsi. Artikel ini menganalisa peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan
korupsi. Artikel ini berfokus pada pemikiran, narasi dan gerakan antikorupsi yang dibangun
oleh organisasi kemasyarakatan Islam Nahdlatul Ulama. Pemikiran antikorupsi dalam tubuh NU
lahir dari persepktif para kiai yang termanifestasikan dalam berbagai kajian-kajian bahstul masail
dan forum-forum baik resmi maupun kultural yang diselenggarakan oleh warga Nahdiyyin. Dalam
tradisi NU, kiai memiliki peran vital dan acapkali menjadi agent of social engineering atau agen-agen
perubahan social masyarakat. Selain menjadi organisasi kemasyarakatan yang menjunjung tinggi
nilai-nilai keagamaan, NU juga senantiasa menyuarakan nilai-nilai kebangsaan dengan perpegang
pada Pancasila dan UUD 1945. Korupsi dalam pandangan NU merupakan persoalan serius yang
harus dihadapi dan dilawan dengan serius pula. Sehingga, sebagai organisasi keagamaan terbesar
di Indonesia, NU memiliki komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. Narasi dan gerakan
antikorupsi di tubuh NU juga dapat dilihat melalui berbagai kampanye dan agenda yang dilakukan
oleh warga Nahdiyyin baik secara individu maupun kolektif.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2021-12-31
How to Cite
Makhmuri, M. (2021). NU Againts Corruption: Analisis Pemikiran, Narasi dan Gerakan Anti Korupsi di Tubuh Organisasi Islam Nahdlatul Ulama. LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya, 10(1), 29 - 58. https://doi.org/10.1234/lorong.v10i1.957
Section
Author Guideline and Template